Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
Makalah
Guna Memenuhi tugas
Mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Dosen pengampu : Drs. H. Muslam, M.Ag., M.Pd
Disusun Oleh :
Anggraini (123911034)
Annamila (123911036)
Aprilia Ngabekti Ningsih (123911037)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO SEMARANG
2014
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
I.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan upaya yang di
lakukan oleh guru untuk mencapai tujuan yang di rumuskan di kurikulum. Penilaian
adalah salah satu kegiatan yang di lakukan untuk menilai dan mengukur tingkat
pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran.
Evaluasi pencapaian siswa tidak hanya
menyangkut aspek- aspek kognitifnya, tetapi juga mengenai aplikasi atau performance,
aspek afektif yang menyagkut sikap serta internalisasi nilai-nilaiyang perlu di
tanamkan dan di bina melalui mata ajaran atau mata kuliah yang di berikan. Jenis-jenisalat
evaluasi yang telah biasa di gunakan menurut Wringhstone dalam bukunya, Evaluation
in Modern Education adalah sebagai berikut:
1.
Sort answer test
2.
Essay dan Oral Examination
3.
Observation and Anecdot Record
4.
Questioneirs, Inventoris, and Interviews
5.
Checklist and Rating scales
6.
Personal Report, and Projective Techniques
7.
Sociometric Methodes
8.
Case Studies
9.
Cummulative report
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa jenis-jenis evaluasi pembelajaran ?
B. Apa kriteria evaluasi pembelajaran yang baik ?
C. Apa
sajakah jenis-jenis alat
evaluasi ?
III. PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Evaluasi
1. jenis-jenis evaluasi pembelajaran
a. Jenis evaluasi dilihat dari fungsinya
ada lima jenis evaluasi, yaitu:
1) Evaluasi formatif
adalah penilaian yang dilakukan di akhir program belajar mengajar untuk melihat
tingkat keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri.
2) Evaluasi Sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada akhir unit
program, yaitu pada akhir caturwulan, akhir semester, dan akhir tahun.
Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang di capai oleh para siswa, yakni
seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa penilaian ini
berorientasi pada produk bukan pada proses.
3) Evalusi
diagnostic adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan
siswa serta factor-faktor penyebabnya. Soal-soal disusun agar dapat menemukan
kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.
4) Evaluasi
selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi.
5) Evaluasi
Penempatan (placement) adalah
penilaian yang ditunjukkan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang
diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belejar utuk program itu. Penilaian ini
berorientasi pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan
program belajar dengan kemampuan siswa.[1]
b.
Jenis
evaluasi berdasarkan sasaran :
1)
Evaluasi
konteks
Evaluasi yang
ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
2)
Evaluasi
input
Evaluasi yang
diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3)
Evaluasi
proses
Evaluasi yang
di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4) Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
5)
Evaluasi
outcom atau lulusan
Evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c.
Jenis
evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1)
Evaluasi
program pembelajaran
Evaluais yang mencakup
terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar
mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2)
Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang
mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program
pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3)
Evaluasi
hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Jenis
evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
d.
Berdasarkan
objek :
Yang di maksud dengan tess obyektif yaitu tes yang di
buat sedemikian rupa sehingga tes tersebut dapat di nilai secara obyektif.
1)
Evaluasi
input
Evaluasi terhadap siswa
mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2)
Evaluasi
transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi,
media, metode dan lain-lain.
3)
Evaluasi
output
Evaluasi terhadap lulusan
yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
e. Berdasarkan subjek :
1)
Evaluasi
internal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2)
Evaluasi
eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai evaluator, seperti orang tua dan masyarakat.[2]
2. Jenis-jenis
evaluasi berbasis kelas
Secara umum penilaian berbasis kelas antara lain terdiri
atas ulangan harian, pemberian tugas, dan ulamgan umum. Guru
harus yakin bahwa tidak ada satupun jenis penilaian yang tepat untuk setiap
saat. Jenis penilaian sangat bergantung kepada kompetensi dasar maupun
indikator yang di uraiakan dalam kurikulum.
Berikut beberapa tes yang berbasis kelas yang dapat di
gunakan pada waktu-waktu yang sesuai :
a.
Tes tertulis
Tes tertulis merupakan alat evaluasi berbasis kelas yang penyajian maupun
penggunaannya dalam bentuk tertulis.
b.
Tes perbuatan
Tes perbuatan di lakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung yang memungkinkan terjadi nya praktek pengamatan terhadap peserta
didik.
c.
Pemberian tugas
Pemberian tugas di berikan pada setiap mata pelajaran,
mulai awal kelas sampai dengan akhir kelas sesuai dengan materi pelajaran dan
pekembangan peserta didik. Pemberian tugas perlu memperhatikan hala-hal seperti
berikut:
1)
Pemberian tugas di usahakan tidak
memberatkan siswa.
2)
Jenis dan materi pemberian tugas
harus di dasarkan pada tujuan pemberian tugas yaitu melatih peserta didik
menerapkan hasil pembelajarannya.
3)
Diupayakan pemberian tugas dapat
mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.
d.
Penilaian proyek
Penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas terhadap
tugas yang harus di selesaikan dalam waktu tertentu.
e.
Penilaian produk
Penilaian hasil kerja (produk)peserta didikadalah
penilaian terhadap penguasaan ketrampilan peserta didik dalam membuat suatu
produk (proses) dan penilaian kualitas hasil kerja peserta didik (produk)
tertentu.
f.
Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap suatu konsep
psikologi yang kompleks. Penilaian sikap dapat di lakukan berkaitan dengan
berbagai obyek sikap antara lain;
1)
Sikap terhadap mata pelajaran.
2)
Sikap terhadap guru.
3)
Sikap terhadap proses pembelajaran.
4)
Sikap terhadap materi pembelajaran.
5)
Sikap terhadap nilai-nilai yang
ingin di tanamkan kepada peserta didik.
Pengukuran sikap dapat di
lakukan dengan barbagai cara antara lain :
(1)
Observasi perilaku.
(2)
Pertanyaan langsung.
(3)
Laporan pribadi.
(4)
Penggunaan skala sikap.
g.
Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang di ambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu, untuk memantau perkembangan, ketrampilan dan sikap peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu.[3]
B. Kriteria evaluasi pembelajaran yang
baik
1.
Validitas
Suatu tes di katakan valid
apabila tes tersebut dapat mengungkap secara jelas gejala sesuatu atau seseorang
yang akan di ukur dan juga dapat menunjukan keadaan seseorang atau sesuatu yang
di ukur.
2.
Reliabilitas
Dari segi bahasa artinya apat di percaya. menurut istilah tes yang
memiliki reliabilitas ialah bila hasil yang di capai tes tersebut konstan atau
tetap.
3.
Obyektivitas
Tes yang di katakana memiliki obyektifitas apabila dalam melaksanakan
tidak ada factor subyektif yang mempengaruhinya.
4.
Praktikabilitas
Tes yag memiliki praktibilitas
tinggi apabila tes tersebut bersifat praktisyaitu tes yagng mudah di
laksanakan, mudah peeriksaannya, dan di lengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang
jelas.
5.
Ekonomis
Tes yang di katakana memilikiciri ekoomis apabila tes tersebut dapat di
laksanakan dengan dana dan tenaga (fun
and forces) yang seminimal mugkin tapi memberikan hasil yang
semaksimalmungkin.[4]
C. Jenis-jenis alat evaluasi
Dari Jenis-jenis
alat evaluasi kami akan membatasi diri dalam uraian ini, hanya mengenai alat
evaluasi yang berhubungan dengan hasil mengajar dan belajar, yang biasa di
sebut achievment test.
Untuk melaksanakan evaluasi hasil mengajar dan belajar
itu seorang guru dapat mengguakan dua macam tes, yakni tes yang telah di standarkan
dan tes buatan guru sendiri.
Yang
di maksud dengan standardized test atau tes yang telah distandarkan ialah
tes yang telah mengalami proses standarisasi,yakni proses validasi dan
keandalan (reliability) sehingga tes tersebut benar-benar valid dan andal untuk
suatu tujuan dan bagi suatu kelompok tertentu.
Suatu
tes dapat di sebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang
harus di nilai. Tes tersebut, jika di gunakan, dapat mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan yang telah di rencanakan sebelumnya. Dengan kata lain, sebagai
alat evaluasi,tes tersebut merupakan alat yang jitu dan cermat karena telah
mengalami try-out dan perbaikan-perbaikan sehingga akhirnya menjadi tes yang
ter-standar.
Suatu tes di sebut
andal jika tes tersebut menunjukan ketelitian dan dalam pengukuran.
Di
bawah ini kami cantumkan beberapa macam bentuk ujian atau evaluasi beserta kebaikannya
dan keburukannya :
1. Tes lisan
kelebihan :
a. Lebih dapat menilai kepribadian dan pengetahuan seseorang karena di lakukan
secara face to face.
b. Jika penjawab belum jelas, pengetes dapat mengubah pertanyaan sehingga dimengaerti
oleh penjawab.
c. Dari sikap dan cara menjawabnya, pengetes dapat mengetahui apa yang
“tersirat” di samping yang “tersurat”.
d. Pengetes dapat menggali pengetahuan sang penjawab secara menditail.
e. Lebih efektif di gunakan untuk mata pelajaran bahasa.
6)
Pengetes dapat mengetahui langsung
hasilnya.
Kekurangan :
a. hubungan antara pengetes dapat mempengaruhi
obyektifitas tes.
b. Sifat
gugup pada yang di tes dapat mengganggu kelancaran jawaban yangg di berikannya.
c. Perntanyaan
yang di ajukan tidak dapat selalu sama pada tiap-tiap orang yang tes.
d. Untuk
mengeteskelompok memerlukan waktu yang sangat lama sehingga tidak ekonomis.
e. Kurang
adannya kebebasan dari si penjawab.
f. Pribadi
dan sifat pengetes dan hubungannya dengan yang di tes memungkinkan hasi yang
kurang obyektif
2. Tes
tulisan
Kelebihan :
a. Dapat
sekaligus menilai kelompok dalam waktu yang singkat
b. ada
kebebasan memilih dan cara menjawab bagi si penjawab.
c. karna
pertanyaan sama, secop dan isi pengetahuan yang di nilai tiap-tiap orang pun
sama pula.
Kekurangan :
a. tidak
dapat menilai individu dan kepribadian seseorang.
b. Medah
menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban
c. Mudah
menimbulkan spekulasi bagi orang yang akan di tes.
3. Tes essay
Kelebihan :
a. Bagi guru
menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.
b. Penjawab
mempunyai kebebasan dalam menjawab dan mengaluarkan isi hati dan pikirannya.
c. Melatih
mengeluarkan isi pikiran dalam bentuk kalimat atau bahasa yang teratur (melatih
kreasi dan fantasi).
d. Lebih
ekonomis.
e. Tidak
mmerlukan kertas yang terlalu banyak untuk membuat soal tes.
f. Dapat di
dekte kan atau di tulis di papan tulis.
Kekurangan :
a.
Tidak atau kurang dapat di gunakan
untuk mengetes pelajaran yang secop nya luas atau banyak sehingga kurang dapat
menilai isi pengetahuan siswa yang sebenarnya.
b.
Kemungkinan jawaban yang heterogen
sifatnya menyulitkan pengetes dalam menscore nya.
c.
Baik buruknya tulisan dan panjang
pendeknya tulisan yang tidak sama mudah menimbulkan evaluasi atau penskorean
yagng kurang obyektif.
d.
Karakteristik pembuatan essay tes yang
berbeda-beda bagi setiap guru, dapat menimbulkan salah pengertian bagi si
penjawab(cara membuat pertanyaan dan tuntutan jawabannya setiap guru
berbeda-beda).
4. Tes
obyektif
Kelebihan :
a. Dapat di
gunakan untuk menilai bahan pelajaran yang banyak atau scope yang luas.
b. Pelajaran
yang di berikan selama satu tahun atau dua tahun dapat di tes sekaligus.
c. Bagi yang
di tes menjawabnya dapat bebas dan terpimpin(karena adanya jawaban yang
tersedia).
d. Dapat di
nilai secara obyektif (siapapun yang menilai,hasilnya sama karena kunci jawaban
telah tersedia).
e. Memaksa
siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian
mana dari pelajaran yang harus di pelajari.
Kekurangan :
a. Kurang
memberi kesempatan untuk menyatakan isi hati atau kecakapan yang sesungguhnya
karena anak tidak membuat kalimat.
b. Memungkinkan
anak atau si penjawab berbuat coba-coba (kirakira, untung-untungan) dalam
menjawabnya.
c. Menyusun
tes ini tidak mudah, memerlukan ketelitian dana waktu yang aga lama.
d. Kurang
ekonomis karena memakan biaya dan kertas yang banyak jika di bandingkan dengan
pembuatan essay tes.[5]
IV.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan
bahwa segala sesuatu terutama pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah
harus ada evaluasinya untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin.
Adapun Jenis-jenisEvaluasi dibedakan menjadi beberapa macam,
berdasarkan fungsi dan tujuan evaluasi tersebut.
V.
PENUTUP
Demikian makalah
“Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran” yang dapat kami susun dan kami sangat
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan
semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto Ngalim.2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Rosda Karya.
Rohmah, Noer.2012. Psikologi pendidikan. Yogyakarta :
Teras.
Surapranata Sumarna, dkk. 2007. Penilaian Portofolio
Implementasi kurikulum 2004.
http///www:Jenis-jenis/Evaluasi/Pembelajaran/Auliamakro's/20Blog.htm di unduh pada tanggal 18 Maret
2014 pukul 13.22 WIB
[1] Noer Rohmah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Yogyakarta:
TERAS, 2012), hal. 231-232
[2] http///www:Jenis-jenis%20Evaluasi%20Pembelajaran%20%20%20Auliamakro's%20Blog.htm
di unduh pada tanggal 18 Maret 2014 pukul 13.22 WIB
[3] Sumarna Surapranata, dkk. Penilaian portofolioimplementasi kurikulum 2004. Bandung: PT remaja rosdakarya .2007.hal
18-21
[4] Noer Rohmah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Yogyakarta:
TERAS, 2012), hal. 233 - 234
[5]
Ngalim Purwanto.
Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung : PT
Rosda Karya. 2001).
Hal. 33-39

Tidak ada komentar:
Posting Komentar