Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 01 Desember 2014

Nama      : Aprilia Ngabekti Ningsih
NIM       : 123911037
Tugas Mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak MI

RUKUN IMAM
Iman atau keyakinan adalah unsur pokok dalam agama islam, karena akidah adalah merupakan pengikat hati dan batin manusia serta dasar keyaknan adanya allah dan apa saja yang di bawa nabi saw serta menjadi pintu utama memasuki agama islam dan menjadi mukmin kaafah.
1.    Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah seorang hamba harus mengetahui dan mempercayai dengan keyakinan yang kokoh akan ada-Nya Allah, terhadap sifat-sifat, baik sifat wajib, muztahil dan jaiz Allah.
2.    Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
Iman kepada malaikat Allah artinya mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah menciptakan makhluk halus yang bernama Malaikat, yang sifat-sifatnya maupun pekerjaannya tidak seperti manusia. Hidup dengan alam tersendiri dengan caranya sendiri.
3.    Iman kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab suci kepada para Rasul untuk digunakan sebagai pedoman membimbing umatnya menuju ke arah jalan hidup yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
4.    Iman kepada Rasul-rasul Allah
Iman kepada Rasul-rasul Allah adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah mengutus beberapa utusan-Nya untuk membimbing umat manusia menuju ke arah jalan hidupyang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
5.    Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah akan menghancurkan alam ini sampai masuknya manusia ke syurga atau ke neraka. Pada hari itu Allah akan membankitkan dan menghidupkan kembali para makhluk-Nya sesudah mati. Dan selanjutnya Allah akan mengadili segala amal perbuatan mereka sewaktu didunia seadil-adilnya.
6.    Iman kepada Qada’ dan Qadar
Iman kepada Qada’ dan Qadar Allah adalah mempercayai dan meyakini adanya qada’ dan takdir Allah baik dan buruknya. Adapun yang dimaksud dengan qada’ ialah ketentuan atau ketetapan Allah sejak zaman Azaly yang telah berlaku terjadi atas tiap-tiap makhluk, sesuai dengan ilmu dan takdir Allah, sedangkan yang dimaksud qadar ialah ketentuan-ketentuan Allah yang harus berlaku pada tiap-tiap makhluk sesuai dengan batas ketentuan sejak zaman Azaly, baik atau buruk semua menurut kehendak Allah.

Referensi :

Al Aziz S, Moh. Saifulloh, 2005, FIKIH ISLAM LENGKAP, Surabaya: TERBIT TERANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar